Kecoh Hafiz jadi ‘hulk’ depan Kaabah, ini asal usul Hajar Aswad yang juga dipanggil batu dari syurga

Ketika Nabi Ibrahim (AS) bersama anaknya, Nabi Ismail (AS), sedang membina Kaabah, banyak cabaran yang mereka hadapi. Pada mulanya, Kaabah tidak memiliki bumbung atau pintu masuk. Nabi Ibrahim (AS) dan Nabi Ismail (AS) bekerja keras untuk menyelesaikan pembinaannya, dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.

Dalam sebuah kisah, disebutkan bahwa setelah pembinaan Kaabah selesai, Nabi Ibrahim (AS) masih merasa ada satu batu yang kurang untuk diletakkan di Kaabah.

Nabi Ibrahim (AS) berkata kepada Nabi Ismail (AS), “Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai tanda bagi manusia.”

Kemudian, Nabi Ismail (AS) pergi dari satu bukit ke bukit lain untuk mencari batu yang sesuai. Ketika dia sedang mencari di sebuah bukit, tiba-tiba malaikat Jibril (AS) datang dan memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail (AS) segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim (AS), yang merasa sangat gembira melihat keindahan batu itu dan menciumnya beberapa kali. Lalu, Nabi Ibrahim (AS) bertanya, “Dari mana engkau mendapatkan batu ini?”

Nabi Ismail (AS) menjawab, “Batu ini aku terima dari Dia yang tidak memberatkan cucumu dan cucuku (Jibril).”

Nabi Ibrahim (AS) dan Nabi Ismail (AS) sama-sama mencium batu itu dengan penuh rasa syukur. Hingga saat ini, Hajar Aswad dicium oleh orang-orang yang melakukan tawaf di sekitar Kaabah. Ribuan kaum Muslimin berbondong-bondong ingin mencium Hajar Aswad, dan bagi yang tidak mampu, mencukupkan dengan memberikan isyarat lambaian tangan.

Ada riwayat yang menyatakan bahwa Hajar Aswad dulunya berwarna putih bersih, tetapi karena sering dicium oleh para peziarah, batu itu menjadi hitam seperti yang kita lihat sekarang.

Ketika manusia mencium batu itu, mereka merasakan seolah-olah mencium ciuman dari Nabi Ibrahim (AS) dan Nabi Ismail (AS). Perlu diingat, Hajar Aswad adalah tempat di mana doa-doa diterima oleh Allah. Bagi yang memiliki kesempatan, berdoalah di sana, dan Insya Allah doa akan dikabulkan oleh Allah. Namun, kita harus menjaga hati kita saat mencium Hajar Aswad agar tidak menyekutukan Allah, karena setan kuat berusaha menggoda di Tanah Suci Mekah.

Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab ketika mencium Hajar Aswad: “Aku tahu engkau hanyalah batu biasa. Jika aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu, aku tidak akan melakukan hal ini.”

Baca: “Mak mertua selalu jadi sasaran kena jaga cucu, sampai kena duduk rumah anak berbulan bulan”